06 April 2008
13:26
Akhir-akhir ini hampir di seluruh wilayah Indonesia,lagi ada kehebohan yang berhubungan dengan minyak tanah (mitan). Sebagian besar pemakai bahan bakar ini adalah masyarakat kurang mampu. Kebijakan yang dilakukan oleh pemerntah benar - benar sangat merepotkan masyarakat pengguna minyak tanah.
Kebijakan untuk konversi mitan dengan gas seolah - olah berlangsung sangat cepat dan terkesan ada unsur memaksa. Masyarakat masih belum siap dengan perubahan ini. Sebagai contoh efek dari perubahan ini adalah melonjaknya harga tabung gas, yang dulu hanya 250.000 rupiah sekarang mencapai harga 600.000 rupiah. Apakah ini juga sudah dipiiran oleh pemerintah??
Memang menurut perhitungan matematis, penggunaan gas menjadi lebih irit biaya daripada menggunakan mitan. Tapi apakah membayar mahal untuk alat - alat pendukungnya sudah dimasukkan ke dalam unsur pembiayan ini. Dulu sempat juga dibagikan tabung gratis, akan tetapi yang terjadi masyarkat kecil yang seharusnya menerima menjadi salah sasaran. Selain itu tabung yang dibagikan ternyata mempunyai resiko kecelakaan yang besar juga. Terbukti dengan adanya beberapa kasus meledaknya tabung gas kecil ini.
Dengan akan dihapuskannya subsidi dan mengurangi produksi mitan benar - benar sepertinya perlu ditinjau ulang. Sebagai dasar pemikiran adalah apabila subsidi dihapuskan maka harga mitan menjadi 7000 - 8000 rupiah/liter,akankah usaha - usaha kecil yang bahan bakarnya minyak tanah harus gulung tikar juga. Semakin tinggi biaya produksi,maka akan semakin tinggi pula harga jualnya. Permintaan konsumen bisa menurun dan mengakibatkan usaha ini gulung tikar. Belum lagi para penjaja makanan kaki lima, harus berapa banyak lagi pengangguran yang muncul di negeroi ini.
Konversi seharusnya tidak dilaksanakan secepat ini. Buktinya masyarakat masih belum siap menerima penggunaan gas. Hingga saat ini walaupun harga mitan telah mencapai angka 4000 - 5000 rupiah/liter, tetapi masyrakat masih berduyun - duyun mencari pangkalan yang mnyediakan mitan. Kelangkaan mengakibatkan antrean panjang mitan di mana - mana.
Selanjutnya bagaimana nasib masyarakat kecil yang semakin terhimpit dengn kebutuhan ekonominya untuk terus bertahan? Diperlukan biaya tambahan untuk membeli peralatan masak dengan gas. Sedangkan untuk hidup sehari - hari saja masih kesusahan. Setelah mitan apa lagi yang akan dihapuskan subsidinya leh pemerintah.
Rencana penghapusan subsidi premium bagi kalangan atas seharusnya itu dulu yang benar - benar digalakkan. Sekaligus menyelesaikan 2 permasalahan sekaligus. Kesenjangan ekonomi dan kemacetan yang terjadi di kota - kota besar di Indonesia. Semoga pemerintah dapat berpikir arif dan bijaksana dalam usahanya menyelesaikan masalah ini. Tidak hanya menguntungkan bagi bisnis diri sendiri, tapi menguntungkan bagi semua masyarakat Indonesia.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment