Ada Yang Beda Apa Yah???

Sore itu gw jalan ke kampus. Penuh ketidaksengajaan gw bertemu ama seseorang yang cukup berarti di hati gw. Kayanya dia baru aja pulang kuliah. Awalnya gw ngga paham siapa orang itu. Tapi ternyata, dia adalah orang yang selama ini bikin gw lebih hidup. (Maaf ngiklan dikit)

Hati gw tiba2 berdesir2, wajah gw tersipu2. Apalagi ditambah ama teriakan anak2 yang semakin bikin gw malu. Ibaratnya wajah gw udah jadi merah. Yah, tapi harus gw akui kalo hati gw berubah jadi bahagia sangat. Kenangan masa lalu mulai menempel lagi di memori gw.

Hari berganti, siang yang mendung pun berubah jadi cerah menawan. Ngga sengaja gw kaki gw melangkah di warnet langganan dekat kampus. Tiba2 ketika mau keluar dari warnet itu, gw bertemu dengan dia lagi. OMG...apakah ini sebuah ketidak sengajaan lagi?? Ato apakah ini sudah merupakan jalan perjodohan dari Mu?? Semoga saja yang kedua benar. Amien

Gw speechless,tiba2 mulut kaku. Kehabisan bahan pembicaraan. Buat mandang dia aja gw malu banget. Hati ini berbicara kawan, tapi mulut menahannya. Dia mulai mem,buka pembicaraan, tapi tetep aja gw kaku tak berkata. Hmmmm....berat rasanya meninggalkan momen ini begitu saja.

Malm harinya gw bertemu dia lagi di sebuah acara remeh temeh. Tapi dia berbeda, bukan dia yang tadi sore bertemu denganku. Dia menjadi diam, menjadi bisu, walopun gw duduk di belakangnya. Hati gw bergejolak kawula muda buat mengucapkan secuap atau dua cuap kata. Tapi apa daya, mulut ini kembali menahannya.

Semalaman mata gw ngga bisa lepas dari wajahnya. Gw tau kadang2 dia juga mencuri2 memandang gw (ke PeDean mode On :P). Gw paham ternyata dia malu di hadapan kawan2 untuk berbincang ama gw. Dia takut ama sang kekasih yang setia menunggu di belakangnya.

Semenjak malam itu kami belum bertemu lagi. Padahal kami masih berada di kota yang sama. Ingin rasanya bertemu. Ingin rasanya berbicara. Ingin rasanya mengulang masa lalu bersamanya. Walopun semakin lama, semakin sempait waktu kami buat berjumpa. entah kapan, Kami bisa disatukan. Kepedihan ini udah terlalu dalam buat melupakannya. Terlalu sulit, dan terlalu keras.